Baca sebelumnya
Iqbal namanya.
Ia adalah salah salah satu teman baikku. Ia juga teman sekelasku. Tujuan ia berkunjung
ke Jakarta adalah menemui calon pacar, tapi dia ngakunya sih Cuma temen. (sorry
ya Bal, gue ceritain dikit kepada pembaca hehe..) temennya kuliah di salah satu
universitas swasta di Jakarta Timur. Calon pacarnya-Iqbal orangnya cantik,
baik.... STOP, ini kisahku, bukan kisah Iqbal.
Back to the story...
Singkat
cerita, kami sudah sampai keluar pintu tol Bekasi Barat, karena untuk menuju
kampus temennya Iqbal lebih deket lewat situ (engga tau juga sih sebenernya,
habis gue Cuma tau lewat situ doang). Iqbal meminta aku untuk menemaninya ke
Jakarta juga ada alasan. Ia orang asli Palembang, jadi masih buta jalanan di
Jakarta. Berhubung aku tinggal bekasi yang notabene dekat Jakarta, jadi aku
memang cocok untuk menjadi tourguide ia selama di Jakarta.
Sesampainya di
kampus temennya Iqbal yang menjadi tujuan Iqbal, kami memarkir mobil di halaman
kampus tersebut. Tidak lama kemudian temennya Iqbal, sebut saja namanya Mayang,
datang menghampiri kami dan kami bertiga langsung mencari tempat untuk makan sekaligus ngobrol.
Kami putuskan untuk menuju Mall Metropolitan Bekasi. Sebelum sampai di tempat
tujuan ada kejadian yang konyol. Mobil yang dikendarai Iqbal tanpa sengaja
masuk tol lagi, saat detik-detik kesalahan itu terjadi aku memang tidak
konsentrasi pada jalanan,sehingga tidak sempat mengingatkan Iqbal,, jadi yaaa.. gitu deh.
Kami segera
mencari pintu keluar tol terdekat. Singkat cerita, setelah kami muter-muter
mencari jalan yang seharusnya, kami pun sampai ke tempat tujuan. Aku memisahkan
diri dari mereka berdua, karena aku tahu mereka berdua ingin PDKT. Singkat
cerita lagi, mereka berdua telah selesai proses PDKT dan mengantar Mayang
kembali ke asrama kampus. Dan..... inilah yang aku tunggu-tunggu,... pulang ke
rumahku tercinta. Tapi eits.. sebelum itu aku teringat tentang novel yang aku
buru. Aku pun meminta Iqbal untuk mengantar ke si pengarang novel tersebut
untuk mendapatkan novel tersebut. Kebetulan rumah si pengarang novel itu terletak tidak jauh dari
kampus Mayang. Alamat telah kudapatkan, tinggal menuju ke tempat tujuan.
Mencarinya cukup sulit, karena ya tahu sendiri lah,penamaan alamat di negara
ini memang acak-acakan. Iqbal pun kuminta untuk memarkirkan mobilnya saja dan
menunggu, sementara aku mencari alamat dengan tanya sana-sini.
Sampailah aku
di rumah si pengarang. Ia punya anjing dua ekor, digonggong lah aku. Menambah
kisah perjuangan demi mendapatkan novel ini. Transaksi beres, sekarang pulang
ke rumah... yippieee
Iqbal juga
menginap di rumahku, ia menjadi teman kampus pertama yang menginap di rumahku.
Sayangnya kami tidak bisa lama-lama di rumahku, selain kami ada tugas kampus
yang harus diselesaikan, Iqbal juga khawatir tentang landak mininya yang di
tinggal di kosannya.
Kami berdua mendapatkan apa yang
tiap-tiap dari kami inginkan. Iqbal sukses berkencan dengan calon pacarnya, aku
berhasil mendapatkan novel ini plus pulang ke rumah. Gretonganzzz..
Begitulah petualangan saya demi memenuhi
tugas dari dosen
2 komentar:
Dika, please use words wisely as you write articles and posts, if you put words in certain sequence and use more easy (for computer) language, the google translate (which is on your blog) will translate it more correctly and accurate :)
I just ask that because I read your blog sometimes.
Thanks.
Ilham.
Posting Komentar