Menelusuri Semenanjung Malaya -Part IV : Semalam di Tumasik-

Minggu, 04 Juni 2023



Baca juga : Part III : Menyelami Jejak Masa Lalu di Kota Melaka

 

A MAN SEES MARINA BAY SANDS

Tumasik adalah nama pertama yang tercatat pada sebuah tempat yang sekarang dikenal sebagai negara Singapura.mengutip dari buku Singapore and the Silk Road of The Sea- Miskic (2013), asal usul nama Tumasek ada yang menyatakan nama tersebut berasal dari kata Tasik yang dalam bahasa melayu berarti “tempat yang dikelilingi lautan” atau Kota Laut. Di Tumasik atau Singapura menjadi destinasi akhir petualangan kami dalam menjelajahi Semenanjung Malaya saat ini.

 

6 Juni 2019 pukul 1 dini hari kami berangkat dari TBS (Terminal Bersepadu Selatan) menuju Beach Road, Singapura. Ini adalah pertama kali saya melintasi perbatasan negara melalui jalan darat. Sekitar pukul 6 pagi kami sampai di Woodlands Crossing untuk melakukan registrasi masuk antar negara. 

“Garis Batas menentukan dengan siapa kita membuka hati, dengan siapa menutup diri” kutipan dari Agustinus Wibowo dalam buku “Garis Batas” sangat saya pahami saat menyaksikan langsung melewati perbatasan antar kedua negara ini. Semua orang didata, semua orang ditanya perihal maksud dan tujuan untuk melintasi perbatasan, saya yakin ada saja seseorang yang ditolak karena satu dan lain hal.

 

Menelusuri Semenanjung Malaya -Part III : Menyelami Jejak Masa Lalu di Kota Melaka-

 Baca juga :

Part II : Menikmati Teriknya Pulau Penang

 

    

BEAUTIFULL VIEW FROM MELAKA STRAIT MOSQUES=

4 Juni 2019, adalah hari ketiga semenjak kami pertama kali datang di Semenanjung Malaya. Di hari ketiga ini kami sepakat untuk mengunjungi Kota Melaka yang terletak 150 KM dari Kuala Lumpur, kami berangkat dari TBS menggunakan bis. Tepat pukul 2 siang kami tiba dari Melaka setelah menempuh perjalanan dari Kuala Lumpur

 

Kota Melaka adalah satu kota di dunia yang oleh UNESCO ditetapkan sebagai kota warisan dunia  ( World Heritage), Jika mengunjungi Malaysia, Kota Melaka adalah salah satu kota yang sebaiknya ada juga kunjungi karena selain menarik, dari Melaka kita bisa belajar sejarah karena Melaka mempunyai sejarah yang sangat panjang, dari jaman kesultanan, hingga masa kolonial Portugis hingga Belanda.  

Saat menginjakan di Kota ini, saya seperti terbawa ke masa lalu. Berbagai macam bangunan tua yang ada disini masih terjaga kelestariannya. Tata kota Melaka juga tak kalah memikat kami, dengan kanal yang membelah kota dengan pedestrian tepi kanal yang indah membuat kami ingin menelusuri kota dengan berjalan kaki.

Menelusuri Semenanjung Malaya -Part II : Menikmati Teriknya Pulau Penang-

 

Baca juga :

Part I : Berjalan Kaki di Kuala Lumpur

 

 

Mural art in Penang Island

Kami bertolak dari Kuala Lumpur menuju Pulau Penang pada dini hari dengan menggunakan armada bis. Dari terminal Terminal Bersepadu Selatan kami menempuh jarak sejauh kurang lebih 350 KM. Pulau Penang adalah salah satu negara bagian Malaysia yang terkecil. George Town adalah satu kota terbesar di Pulau Penang. Disanalah kami akan banyak menghabiskan waktu selama di Penang.

 

Standing in the end of Jetty Tan
Kami sampai di Sungai Nibong Bus Terminal dan melanjutkan perjalanan ke George Town. Bisa dibilang George Town adalah tempat wisata paling ikonik di Penang, disana terdapat banyak mural yang dilukiskan di dinding. Di George Town ini bernuansa Chinatown dan mayoritas penduduk di kota ini adalah etnis tiongkok. Karena George Town merupakan kota yang terletak di pesisir, menjadikan kota ini terasa cukup terik. Disana kami juga mengunjungi Tan Jetty. Tan Jetty merupakan salah satu dermaga terpanjang yang ada di Pulau Penang untuk menuju ke ujung dermaga kami harus melewati jalan terapung yang terbuat dari kayu yang membentang dari daratan sampai ke laut, disepanjang jalan menuju ujung dermaga juga terdapat perkampungan terapung , sangat bagus untuk dikunjungi, saya sangat merekomendasikannya.

 

Menelusuri semenanjung Malaya -Part 1 : Berjalan Kaki di Kuala Lumpur-

 

-Part 1 : Berjalan Kaki di Kuala Lumpur-

PEDESTRIAN IN KUALA LUMPUR

Perjalanan darat melintasi perbatasan negara sudah menjadi keinginan saya sejak lama. Tapi itu tidak mudah untuk dilakukan jika kamu tinggal di pulau yang dikelilingi lautan. Perjalalanan melalui udara harus dilakukan, itu mudah namun itu tidaklah murah.

 

Saya melakukan perjalanan perdana melintasi negara melalui perjalanan darat tepatnya sudah 4 tahun lalu sebelum tulisan ini dibuat. Melakukan perjalanan secara dadakan tanpa perencanaan yang kurang matang dan perencanaan keuangan selama perjalanan yang sama sekali tidak beraturan.

 

My Only Hope

Minggu, 18 Agustus 2019
Dear Nadya...

You came when my last hope ruined by notorious timelife of life.

You came when everything seeemed dark.

You came when i dropped my last energy to find path of "what i need"
 

Nadya...

just like meaning of your name.. "Hope"

You're came to bring hope to my life.

My hope, my pray, my bless... came altogether with your appearance.





Nadya....

You're my hope.

My only hope...







----------------------------------------------------- Jatimakmur 17413, August 18, 2019----------------

Maaf Jatinangor

Jumat, 16 Februari 2018
Jatinangor... sebuah tempat yang diberkahi bentang alam yang luar biasa indah. Namun sayang sepertinya keserakahan pengusaha dan penguasa setempat akan menghancurkan keindahannya. 

Saya yakin ada alasan kawasan ini dijadikan kawasan pendidikan. Lihat saja kondisi alamnya, begitu tenang dan indah, jauh dari hingar bingar kesemerawutan dan kapitalisme kota besar. Sangat cocok bagi para terpelajar yang menuntut ilmu. Tapi itu sepuluh tahun lalu, sebelum kehadiran pengembang properti serakah yang membujuk penguasa setempat untuk membangun bangunan-bangunan tinggi yang menghalangi dan merusak keasrian Jatinangor.

Lihat saja, dalam satu dekade terakhir ada lebih dari lima apartemen yang didirikan disini, saya tidak bisa membayangkan dalam sepuluh tahun kedepan seperti apa rupa Jatinangor.

Saya masih cukup beruntung, tahun 2011 saat pertamakali saya menginjakan kaki di Jatinangor, hanya ada satu apartemen yang berdiri dan cukup mendapat protes dari warga setempat saat itu. Saya berharap apartemen itu adalah bangunan tinggi pertama dan terakhir di Jatinangor. Tapi lihatlah sekarang! Bak jamur dimusim penghujan, bangunan tinggi itu terus bermunculan. Siapa yang dirugikan? Semua yang tinggal di Jatinangor, karena keindahan bentang alam terhalang bangunan tinggi, belum lagi sumber air tanah yang diambil dalam jumlah besar, yang seharusnya dinikmati warga sekitar. Siapa yang diuntungkan? Yaitu pengusaha serakah yang saya yakin bahkan tinggal diluar Jatinangor! Mereka tidak peduli kerusakan yang ditimbulkannya yang mereka peduli hanya pundi-pundi rupiah yang mengalir untuk mereka. Serakah! Bejat! Lalu bagaimana dengan penguasa setempat? Sebagai pihak yang turun mengamini keserakahan pengusaha, saya yakin ada rupiah dalam jumlah yang menggiurkan yang ikut mengalir kepada mereka.. ya ini adalah sebuah opini berisi tuduhan besar, tapi lihatlah kawan, dampak kerusakan Jatinangor juga tak kalah besar. Dan itu sedang terjadi! Dan terus terjadi!

Siapa yang harus disalahkan atas kerusakan alam di Jatinangor, saya tidak tahu. Apakah mereka legal melakukan itu? Saya juga kurang mengerti, tapi jika itu legal., betapa cacatnya undang-undang tata kota dan lingkungan di negeri kita.

Sebagai seorang yang pernah tinggal dan menempuh pendidikan di Jatinangor saya ingin melakukan sesuatu, namum saya sadar tidak banyak yang bisa saya lakukan. Menulis artikel ini adalah apa yang bisa saya lakukan dan berharap ada pembaca yang tersadar dan bisa melakukan lebih dari apa yang saya lakukan saat ini.

Jatinangor dan tentunya termasuk keindahan alam yang ada didalamnya adalah hak kita semua, namun itu bukan berarti Jatinangor dapat dibeli dan dirusak.  Siapapun yang tinggal, pernah atau akan tinggal di Jatinangor berhak akan pemandangan alam nan asri yang tak terusak tangan-tangan serakah.
Maaf Jatinangor, membuat opini dengan menulis ini adalah hal yang hanya saya bisa lakukan saat ini, dengan harapan ada banyak pihak yang tersadar dan mampu melakukan lebih untuk keselamatanmu.
 

Sinopsis Dan Brown: Origin

Jumat, 09 Februari 2018
Bagi kalian penggemar novel fiksi pasti udah gak asing lagi dengan Dan Brown. penulis yang terkenal dengan karyanya diatara lain adalah Da Vinci Code, Angel and Demon, Digital Fortress, Deception Point dan lainnya baru baru ini menerbitkan novel baru dengan judul Origin.

novel novel karya Dan Brown tak lepas dari fiksi ilimiah yang selalu mengandung unsur konpirasi. nah sesuai judulnya, Origin menceritakan konspirasi tentang asal mula penciptaan dengan tema yang dibahas yaitu "darimana kita berasal? kemana kita akan pergi?"

Equilibrium

Kamis, 08 Februari 2018

Jika beban neraca tak seimbang maka titik keseimbangan bisa bergeser agar seimbang.

Hujan sehari bisa memberi kehidupan atas kemarau menahun.

Mari berharap titik keseimbangan itu kembali bergeser untuk menyeimbangkan.

Mari berharap hujan tidak hanya turun untuk sehari.