Gara-Gara Dosen : kutemui sampai kepada penciptamu Part II

Kamis, 21 Juni 2012
Baca sebelumnya


Iqbal namanya. Ia adalah salah salah satu teman baikku. Ia juga teman sekelasku. Tujuan ia berkunjung ke Jakarta adalah menemui calon pacar, tapi dia ngakunya sih Cuma temen. (sorry ya Bal, gue ceritain dikit kepada pembaca hehe..) temennya kuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta Timur. Calon pacarnya-Iqbal orangnya cantik, baik.... STOP, ini kisahku, bukan kisah Iqbal.
Back to the story...
Singkat cerita, kami sudah sampai keluar pintu tol Bekasi Barat, karena untuk menuju kampus temennya Iqbal lebih deket lewat situ (engga tau juga sih sebenernya, habis gue Cuma tau lewat situ doang). Iqbal meminta aku untuk menemaninya ke Jakarta juga ada alasan. Ia orang asli Palembang, jadi masih buta jalanan di Jakarta. Berhubung aku tinggal bekasi yang notabene dekat Jakarta, jadi aku memang cocok untuk menjadi tourguide ia selama di Jakarta.

Gara-Gara Dosen : kutemukan sampai kepada penciptamu

Apakah kalian pernah menginginkan sesuatu yang langka hingga rela menuju ke tempat yang jauh.?...


Kejadian ini berawal dari perintah dosenku untuk me-review sebuah novel berjudul Balada 13 Pembantu Rumah Tangga. Sebenarnya novel ini bukanlah tipe novel yang sulit dicari. Novel ini baru terbit kurang lebih setahun sebelum tugas ini diturunkan. Novel ini juga terbitan dalam negeri. Tetapi entah mengapa sulit ditemukan.

Keadilan yang Pincang

Selasa, 12 Juni 2012
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh83JQCa2LffFQOaixZplSwR1Um-mBllQQty-7H4YNapzOLCfKM-HMmdpxgdA0o_THZEqk4zVvxWSc7C7Kt4el-7NIQsyjfR-6QW7E3DRTTvne7TYDuV-u0-gTtLHA5JZq2uWj4-hQJmbw/s320/suap.jpg
Menurut saya keadilan dunia pendidikan di Indonesia memang sudah pincang!!!...

Ada yang mau protes dengan pernyataan saya? Siapa? Siapa yang berani menyangkal?

Percetakan in Love 2 : everything is burem without kacamata Part II

Sabtu, 09 Juni 2012
Angin sore yang sejuk khas Jatinangor membelai rambutku. Aku sedang berada di atas sepeda motor, dibonceng oleh salah seorang kawan. Dikejauhan aku melihat Gunung Manglayang dengan megahnya menghiasi kawasan pendidikan ini dan aku akan melihat Gunung Geulis jika menolehkan kepalaku ke lain sisi. Menikmati indahnya alam serta memuji Sang pencipta adalah hal yang kulakukan saat ini.
Percetakan... adalah tujuan ku saat ini. Majalah edisi revisi siap diambil sore ini sesuai dengan perjanjianku dengan pihak percetakan. Sebenarnya rasa lelah dan kantuk berhasil memengaruhiku saat ini, ingin rasanya dibuai oleh belaian kasurku yang empuk dan terlelap sampai puas. Tetapi majalahku yang telah kubuat bersama anggota tim ku menunggu untuk diambil dari percatakan. Rasa penasaran yang menggebu-gebu mawarnai hatiku. Tak sabar untuk melihat hasil karya kami yang ditujukan untuk tugas akhir(pembuatan majalah). Irfan... dia adalah salah salah seorang kawan yang saat ini bersedia mengantarku ke percetakan dengan menggunakan motor putihnya. Aku sangat menghargai jasanya, karena dengan begitu aku tidak perlu merelakan salah satu dari penghuni dompetku untuk pindah ketangan orang lain.

Percetakan in Love 2 : everyting is burem without kacamata


Terbangun aku dari tidurku karena pintu kamar kost ku diketuk oleh seseorang seraya memanggil namaku. Batinku bergejolak. Apakah aku akan membukakan pintu untuknya atau kulanjutkan saya tidurku?. Ternyata rasa penasaranku lebih besar daripada rasa kantukku. Kubukakan pintu... Ah Ternyata seorang teman yang berasal dari kamar atas. Kutanyakan maksudnya, dan ia ternyata ingin meminjam flash-disk ku. Langsung saja aku memberi pinjam punyaku (flash-disk) setelah sebelumnya berusaha mencari-cari diantara barang-barang dikamarku yang letaknya tak beraturan.
Kasur yang empuk kembali memanggil diriku dan merayuku untuk tidur diatasnya. Aku tak kuasa menahan rayuannya. Selintas aku teringat kejadian beberapa menit yang lalu tentang ketukan di pagi buta seraya menggerutu, “wahai kawan, kau pikir ini pagi punyamu? Seenaknya saja membangunkan aku dari tidur nyenyakku demi kepentinganmu.” Ah tapi sudahlah lupakan saja,toh aku telah kembali tergoda pada rayuan kasur.

Percetakan in Love

Kamis, 07 Juni 2012
      Aku merasakan kehangatan sore hari ini. Kulihat banyak mahasiswa yang mungkin baru saja pulang dari kampusnya. Pemandangan Gunung Geulis dari kejauhan menambah indahnya si sore hari ini. Kunaiki angkot dengan tujuan pasti. Percetakan.... adalah alasan mengapa aku menaiki angkot ini. Ku emban amanat dari teman-temanku untuk mengambil majalah dari percetakan yang telah kita susun selama sebulan ini. Ah... aku baru menyadari bahwa proses pembuatan majalah memang tidak semudah membacanya. Menentukan tema, mencari berita, mewawancarai narasumber dan terakhir menyusun tata letak majalah sebelum akhirnya menuju percetakan, merupakan pekerjaan yang berat namun menyanangkan. Aku harus terbiasa dengan dunia tulis menulis, karena aku adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) yang semester depan rencananya akan memilih jurusan jurnalistik.