Menelusuri Semenanjung Malaya -Part II : Menikmati Teriknya Pulau Penang-

Minggu, 04 Juni 2023

 

Baca juga :

Part I : Berjalan Kaki di Kuala Lumpur

 

 

Mural art in Penang Island

Kami bertolak dari Kuala Lumpur menuju Pulau Penang pada dini hari dengan menggunakan armada bis. Dari terminal Terminal Bersepadu Selatan kami menempuh jarak sejauh kurang lebih 350 KM. Pulau Penang adalah salah satu negara bagian Malaysia yang terkecil. George Town adalah satu kota terbesar di Pulau Penang. Disanalah kami akan banyak menghabiskan waktu selama di Penang.

 

Standing in the end of Jetty Tan
Kami sampai di Sungai Nibong Bus Terminal dan melanjutkan perjalanan ke George Town. Bisa dibilang George Town adalah tempat wisata paling ikonik di Penang, disana terdapat banyak mural yang dilukiskan di dinding. Di George Town ini bernuansa Chinatown dan mayoritas penduduk di kota ini adalah etnis tiongkok. Karena George Town merupakan kota yang terletak di pesisir, menjadikan kota ini terasa cukup terik. Disana kami juga mengunjungi Tan Jetty. Tan Jetty merupakan salah satu dermaga terpanjang yang ada di Pulau Penang untuk menuju ke ujung dermaga kami harus melewati jalan terapung yang terbuat dari kayu yang membentang dari daratan sampai ke laut, disepanjang jalan menuju ujung dermaga juga terdapat perkampungan terapung , sangat bagus untuk dikunjungi, saya sangat merekomendasikannya.

 


Selain itu kami juga mengunjungi beberapa bangunan bersejarah diantaranya adalah :

 

Lebuh Acheh Mosque

Masjid Lebuh Acheh yang didirikan tahun 1808 dibiayai pembangunannya oleh bangsawan asal Aceh, Tengku Syed Hussain Al-Aidid. Berawal pada tahun 1792 ketika Tengku Syed Hussain membuka pemukiman muslim pertama di Pulau Penang yang bertahun-tahun berikutnya area ini menjadi pusat studi islam yang pada jaman dahulu sering dikunjungi oleh pedagang yang berasal dari sekiran Malaya, Arab dan India.

 

Sekitar satu kilometer dari Masjid Lebuh Acheh terdapat Menara Jam Peringatan Victoria atau juga dikenal sebagai Jubilee Clock Tower. Menara yang didirikan pada tahun 1897 dan memiliki ketinggian 18 Meter ini merupakan persembahan untuk memperingati 60 tahun kekuasaan Ratu Inggris (The Diamond Jubilee of Queen Victoria)

 




Tidak jauh dari Menara Jam ada bangunan putih besar megah yang merupakan Balai Kota  pemerintah di Kota George Town yang dibangun pada masa kolonial Inggris. Bangunan Balaikota dibangun hanya
beberapa ratus meter dari pesisir pulau Penang sehingga dari sana juga terlihat pelabuhan Penang dari kejauhan.

 

Kami tidak bermalam di Penang, menjelang petang kami sudah kembali menaiki bis untuk kembali ke Kuala Lumpur. Meninggalkan pulau dengan jalur darat berarti kami harus kembali melewati Jembatan Penang yang tentu kami sudah lewati saat pertama kali datang ke pulau ini. Jembatan Penang memiliki total panjang sekitat 13,5 Meter menyambungkan antara dataran Malaysia dengan Pulau Penang. Jembatan ini resmi dibuka pada tahun 1985, sebelumnya transportasi antara daratan Malaysia denga Pulau Penang dilayani oleh kapal feri.

 

Penang Bridge

Kami kembali sampai di Kuala Lumpur menjelang tengah malam. Kami harus segera beristirahat untuk menyiapkan stamina yang cukup karena esok hari kami akan mengunjungi kota lainnya di Malaysia yang tidak kalah ikonik dari Kota Penang, yaitu Kota Malaka…

 

Bersambung...

Part III : Menyelami Jejak Masa Lalu di Kota Melaka

0 komentar:

Posting Komentar