Cahaya, Inspirasi dan Tujuan

Kamis, 28 Desember 2017

Kau bagai cahaya dalam kegelapan...

Hadir di permulaan...

Membuatku bertahan dalam perjalanan...

Kau adalah inspirasi...

Melahirkan sebuah imaji...

Membuatku hidup disepinya hari...

Kau adalah tujuan...

Ditengah kebingungan memunculkan harapan...

Yang membuatku terus berjalan...

Teruntuk "P" for Princess

Senin, 18 Desember 2017

Kau dulu hadir menghadirkan kisah baru.

Kau dulu hadir membuat abu menjadi biru.

Kau dulu hadir mengalihkan dunia dan pikiranku.

Kadang aku berpikir apakah tujuan dari pertemuan dulu hanya menciptakan kisah semu?

Kutulis surat perpisahan nan haru, apakah itu semata hanya imajiku atau benar dari lubuk hatiku?

Kini kutahu, kau hadir bukan hanya untuk menciptakan kisah semu.

Kini kutahu, kau hadir bukan semata untuk mengalihkan duniaku.

Kau hadir menyelamatkanku.

Kini, seputaran bumi terhadap matahari telah kulalui semenjak terakhir melihatmu.

Kisah kita yang tak terkenang, kisah kita yang tak terulang, biarlah lalu.

Kusimpan gambar dirimu untuk mengenang masa itu.

Kini, kesekian kalinya kau selamatkanku.

Kuucapkan terimakasih untuk Yang Maha Kuasa karna t'lah mengirimmu.

Paris : The City of Light

Rabu, 26 April 2017
Winter, 2017

i felt so lucky that day.. i visited Paris, France..
i believe big dream could bring you to your amazing escape,,
Paris, The City of Light.. when i saw Paris in night time, i understood why people called Paris as city of light..  this was just enormous feeling from my mind, you have to see and feel with your own heart.

i couldn't say futhermore,, but, Thank You..

Sentez-vous avec votre cœur et ne croyez pas toujours à vos yeux

Sebuah Nama Sebuah Kenangan

Minggu, 26 Februari 2017
Sesuatu itu terkubur oleh masa...
... yang hanya bisa digapai oleh angan
... yang tercipta dari sebuah nama
... yang tak tergapai oleh tangan
... yang tak lagi terlihat oleh mata
... yang kinsudah menjadi sebuah kenangan
- Untuk barat dari timur yang pernah terpusat-

Mendaki si Geulis

Sabtu, 18 Februari 2017


Gunung Geulis adalah sebuah gunung berada di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Dengan ketinggian mencapai 1281 mdpl (meter diatas permukaan laut). Gunung ini yang tidak terlalu tinggi sehingga lebih menyerupai bukit. Nama Geulis sendiri diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya (sebagian tulisan tidak terbaca karena coretan) Gunung Cantik. Ada tiga jalur pendakian menuju puncak Gunung Geulis yaitu jalur Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor dan (sebagian teks tidak terbaca karena coretan) Lebak Kaso,  Kecamatan TanjungSari serta Kecamatan Cimanggung, Bandung. Gunung Geulis menjadi dataran tertinggi dari ketiga kecamatan tersebut.
Di puncak Gunung Geulis terdapat makam. Makan tersebut dijadikan tempat jiaran bagi orang-orang yang memiliki kepercayaan terhadap kekuatan magis oleh warga sehingga tidak semua orang dapat harus mengetahui informasi makam. Hal itu karena hanya orang-orang tertentu yang dapat mengetahui secara khusus mengenai Gunung Geulis. Menurut warga hanya orang yang memiliki wangsit yang bisa mengetahui cerita Gunung Geulis.
Jalur menuju puncak berarah Barat-Timur dengan jarak tempuh 2,42 KM serta waktu tempuh yang diperlukan kurang lebih 2 jam perjalanan.
Gunung Geulis memang bukan gunung yang tinggi seperti gunung-gunung yang menjadi tujuan para pecinta alam, Namun Gunung Geulis memiliki banyak keunikan yang menjadi khasnya sendiri.kondisi vegetasi hutan bambu juga harus menjadi pertimbangan seluruh kalangan untuk tetap bisa melestarikan alam dan memanfaarkan kekayaan Gunung Geulis sebagaimana mestinya.

Itu adalah seluruh teks yang tertera di papan tanda yang terletak di awal jalur pendakian Gunung Geulis, sangat disayangkan terdapat banyak coretan sehingga sebagian teks ada yang tidak bisa terbaca dengan jelas.

Sekilas kehidupan di Jakarta



Sebenarnya dalam setahun terakhir ini ada beberapa kisah yang udah dibuat dalam beberapa tulisan tersurat yang udah mewakili perjalanan setahun terakhir dan beberapa tulisan tersirat lainnya, namun tentu ada beberapa yang tidak atau belum atau mungkin tidak akan saya tuangkan ke dalam tulisan. Oke baiklah... sesuai judulnya, kisah ini menceritakan kehidupan singkat selama berada di ibukota negara, Jakarta. Dalam sudut pandang saya.

Tentang Jiwa

Senin, 02 Januari 2017
 --Jiwa yang Terbaring--
Bagaimana rasanya jika suatu hal yang bisa membuat jiwamu tersenyum hilang dari hari-harimu?
Kamu tetap hidup, kamu tetap beraktivitas, bahkan ragamu tetap bisa tersenyum, meski jiwamu tidak.. jiwamu akan terbaring, buta, tak berbicara.
Sampai ada hal yang kembali mengisi jiwamu yang sedang kosong, atau mungkin kekosongan itu sendiri yang akan mengisi jiwamu
--Nyawa Hidupku--
Semua keindahan ini, semua kemewahan ini. Tak serta meresap ke dalam jiwaku. Karna semua ini Tak berarti tanpa kehadiranmu.
Tahukah kamu? Kehadiranmu yang membuatku hidup
--Penjebak Raga--
Apakah di dimensi lain, jiwaku pergi bersama jiwamu?
Apakah jiwaku kini sedang bermain-main dengan jiwamu?
Apakah Jiwaku telah pergi meninggalkan ragaku yang kini terjebak dalam realitas kehidupan?

Jika iya, pulanglah jiwaku.. pulang kembali ke ragamu ini.
Oh ya, sampaikan juga permintaanku
kepada jiwanya, tolong sampaikan, kepada raganya.. "ragaku ingin bersama raganya"

Oh ya, aku lupa.. aku lupa jika raganya juga juga sedang terjebak didalam realitas kehidupan.