Purwokerto
Purwokerto... tujuan utama saya
kesini adalah untuk mengunjungi teman saya, Rozak, yang sekarang berkuliah di Kota ini,
sebenarnya Purwokerto bukanlah kota, purwokerto adalah(....). Saya tiba di
Purwokerto ketika hari sudah gelap. Rozak menjemput saya di stasiun Purwokerto.
Sudah cukup lama saya tidak berjumpa dengan Rojak semenjak ia berkuliah disini.
Malam pertama saya di Purwokerto
saya sudah dikenalkan oleh teman-teman Rozak. Mereka cukup welcome dengan saya.
Di Purwokerto, tujuan wisata yang terkenal adalah Baturraden, waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai kesana dari tempat Rozak hanya sekitar 15 menit. Tapi
karena hari sudah malam, kami memutukan untuk berangkat kesana esok hari.
Esok harinya sudah memasuki bulan
puasa. Sebenarnya kurang lengkap backpacking-an pas lagi bulan puasa, tapi yowis lah.. perjalanan masih
panjang.
Esok harinya, kami bangun agak
siang karena efek bangun sahur (atau karena sudah kebiasaan bangun siang hehe)
hari itu agenda kami adalah mengunjungi Baturraden. Di Purwokerto waktu saya
lebih banyak dihabiskan “nongkrong” bersama Rojak dan teman-temannya, ya memang
di sekitar sini tidak banyak
destinasi menarik, sebenarnya saya ingin diajak ke
pantai di daerah Cilacap, waktu yang dibutuhkan kesana hanya beberapa jam,
namun karena pertimbangan saya ingin melanjutkan perjalanan ke kota lain dan
dalam keadaan berpuasa, saya menolaknya. Ya mungkin lain kali..
Surabaya
Akhir-akhir ini media massa di
Indonesia banyak menyorot Kota Surabaya. Bu Risma, walikota Surabaya kinerjanya
dinilai baik oleh publik, mungkin karena itu media massa banyak yang menyorot
tentang kota ini. Surabaya menjadi destinasi terakhir saya dalam backpacking
kali ini. agak sedikit melenceng dari rencana, karena rencana awal saya setelah
Surabaya perjalanan akan saya lanjutkan ke Kota Malang, namun berhubung ada
beberapa kendala, saya memutuskan untuk menjadikan Surabaya sebagai destinasi
terakhir saya.
Saya memulai petualangan di
Surabaya tepat pada awal Juli. Sore hari menjelang petang saya tiba di Stasiun
Gubeng Surabaya, seperti biasa, setiap kota yang saya kunjungi pasti saya telah
berjanjian dulu dengan teman saya. Di Surabaya, Lukman lah yang akan memandu
saya. Sama seperti Ako, saya mengenal Lukman di program leadership yang sama
sama telah kami jalani.
Lumayan lama saya menunggu Lukman
untuk menjemput saya di Stasiun Gubeng. Penantian saya berakhir setelah Lukman
menulis pesan singkat bahwa ia sudah di depan stasiun. Hari itu saya sangat
lelah, ingin rasanya segera merebahkan badan, namun itu tidak bisa segera saya
lanjutkan. Mengapa? Ini kutipan percakapan saya dengan Lukman:
Saya : Man, saya langsung ke tempatmu
lah, mau istirahat.
Lukman : Boleh, tapi tempatku
kecil dan agak jauh
Saya : loh, memang kost-an mu
dimana?
Lukman: aku gak kost, rumahku di
Sidoarjo, sejam lebih lah dari sini
Saya: ... (lumayan syok)
Lukman: apa mau ku antar ke
sekre? Tapi aku gak yakin ada orang.
Saya : yaudah coba dulu.
[dan ternyata sekre beneran
sedang ditinggal penghuninya, dengan sedikit terpaksa saya ikut ke rumah Lukman
yang berjarak lumayan jauh dari Kota Surabaya] -___-
Dengan agak tidak enak hati saya
bermalam di rumah Lukman, keluarga Lukman sangat welcome meskipun dengan
keadaan yang pas-pas an. Tetapi saya sangat menghargainya.
Sidoarjo oh kau yang terkenal
akan lumpurmu, tidak pernah aku terpikir akan terdampar disini -___-
Untungnya hanya semalam, karena
esok paginya saya benar-benar berkeliling Surabaya, namun sialnya Lukman tidak
bisa menemaniku karena ia sedang magang di suatu perusahaan, jadinya aku
diserahkan kepada Ashar, teman Lukman. Sebenarnya Ashar mengikuti program
Leadership yang sama dengan aku dan Lukman, tapi karena pesertanya banyak, jadi
aku tidak terlalu mengenalnya. Akhirnya aku dan Ashar berkenalan kembali.
Alhamdulillah, Ashar sangat
sangat welcome atas kedatanganku, disela-sela kesibukan akan tugas kuliahnya,
ia masih sempat meluangkan banyak waktu untuk saya. Saya cukup senang dan puas
berkeliling Surabaya kurang lebih 2 hari bersama Ashar, meskipun saya juga
sempat kehilangan Handphone saat berkeliling Surabaya.
Tibalah waktunya saya untuk
mengkhiri acara Backpacking kali ini, rencananya sih mau beli tiket ke Jakarta,
tapi kehabisan. Gak mungkin saya menunggu beberapa hari lagi, selain uang
menipis, Ashar juga akan pulang ke rumahnya di Surakarta. Yaudah saya akhirnya
membeli tiket jurusan Bandung. Rencana saya di Bandung selama beberapa hari ,
sekalian nengokin kost-an dan tentunya ketemu Hanum hehe... barulah setelah itu
pulang ke Jakarta.
Tour has over, leave tears,
happiness and untold story behind
0 komentar:
Posting Komentar