24 Juni ’14 –
Akhirnya hari itu tiba, hari yang
ditunggu-tunggu selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
Melakukan perjalanan dengan biaya
murah/minim atau yang lebih nge-trend disebut backpack-ing adalah salah satu
keinginan saya saat mulai mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, bahkan
keinginan ini lebih tinggi daripada mendapatkan nilai yang sempurna dalam
perkuliahan atau keinginan untuk lulus cepat. Hehe. Mempunyai teman yang
tersebar di perguruan tinggi di berbagai kota mungkin menjadi salah satu
penguat alasan mengapa saya ingin backpack-ing. Setelah 3 tahun lamanya rencana
ini gajadi-jadi karena berbagai hambatan akhirnya di tahun 2014 ini rencana itu
kesampean juga.
Dengan budget seadanya saya
memutuskan untuk nekat backpacking keliling jawa seorang diri dan agenda yang
tidak tentu. Jujur, saya tidak membuat rencana perjalanan atau rencana
pengeluaran sebelumnya.
Saya mengontak satu per satu teman
saya di setiap kota yang akan menjadi kota tujuan backpacking kali ini,
alhamdulillah mereka siap menjadi tour guide gratis dan menyediakan tempat
menginap untuk saya :D Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Malang menjadi tempat
tujuan saya, tetapi karena ini saya tidak membuat rencana perjalanan secara
detail, mungkin ada kota kota lain yang saya akan kunjungi.
Semarang
Kota yang terkenal akan “Lumpia”
ini menjadi kota tujuan pertama saya. Menaiki kereta Menoreh dari stasiun Pasar
Senen Jakarta, saya memulai perjalanan. Sebenernya saya hampir saja membatalkan
perjalanan ke Semarang karena tidak mendapat tiket yang paling murah untuk
menuju kesana, tetapi niat saya dapat mengenyampingkan masalah itu, jadilah
saya membeli tiket seharga Rp 195.000, padahal tadinya saya ingin membeli tiket
seharga Rp 45.000. itu lebih dari 4 kali lipat, tapi yasudahlah. Saya tidak
ingin gelar “Backpacker” ter-pending kembali.
Perjalanan dimulai pukul 8 pagi,
ini menjadi berkah bagi saya karena pada perjalanan perjalanan sebelumnya,
kereta berangkat selalu pada malam hari, jadi ga bisa liat-liat pemandangan
deh. Selama perjalanan pemandangan yang bisa diliat sebenernya kebanyakan hanya
sawah-sawah sesekali melintasi perkotaan, tapi karena baru pertama kali naik
kereta pas ada matahari jadi ya asik-asik aja. Tapi akhirnya bosen juga sih,
dan tertidur selama beberapa jam.
Tidak banyak yang bisa dilakukan
di kereta, paling hanya duduk duduk sambil liat pemandangan, modar mandir di
gerbong dan ke kamar mandi. Sebenernya bisa lebih meng-asyik-an kalau pintu
gerbong boleh dibuka, tapi pada kenyataannya ga boleh, pengen nekat ngebuka
tapi takut. Yah daripada ntar kena hukum diturunin dari kereta...
Ada satu kejadian yang bisa
dibilang memalukan saat saya dikereta menuju ke Semarang. Jadi saat itu saya
tidak sadar meminum minuman orang lain yang duduk dekat saya, kirain itu minum
saya. Tetapi setelah beberapa teguk (hampir setengah botol) saya sadar kalau
itu bukan minuman saya. Akhirnya saya minta maap dengan malu-malu (dengan
memalukan lebih tepatnya) kepada bapak pemilik botol minum yang hampir
setengahnya saya habiskan. Bapak itu hanya senyum-senyum (baca: menahan tawa)
dan mengangguk. Owh maaan.. what a shame moment!!!
Setelah hampir 7 jam perjalanan,
akhirnya saya sampai di Stasiun Semarang Tawang. Setelah menunggu kurang lebih
sejam, teman saya semasa SMA dulu menjemput saya. Ini adalah ketiga kalinya
saya ke kota ini, tahun lalu saya juga pernah ke kota ini, jadi kota ini sudah
tidak asing bagi saya, namun walau begitu belum banyak objek wisata yang saya
datangi di kota ini.Pada malam harinya saya diajak melihat keindahan Semarang
di malam hari sekaligus wisata kuliner khas Semarang.
Keesokan harinya, sesuai dengan
janji teman saya, saya diajak mengunjungi obyek wisata Kota Semarang seperti
Lawang Sewu, Kuil Sam Poo Kong dan yang menurut saya paling menarik adalah
kompleks candi Gedong Songo. perjalanan kesana memakan waktu kurang lebih
sejam, kerena memang letaknya jauh dari pusat kota. Perjalanan yang cukup jauh
dan menanjak akhirnya terbayar sesampainya kami sampai disana. Ada beberapa
candi disana, dan antara candi satu dengan yang lain jaraknya cukup jauh dan
menanjak, sedikit capek memang, namun, udara yang sejuk dan taman-taman
disekitar candi dapat menghilangkan rasa lelah itu. Kami selesai mengelilingi
kompleks candi
pada saat hari mulai gelap, kami bersiap-siap pulang tapi
sebelum itu perut yang mulai keroncongan ini harus segera diisi dan sate
kelinci menjadi pilihan saya. Malam itu merupakan malam terakhir saya di Semarang,
karena keesokan harinya saya akan meneruskan perjalanan ke kota gudeg, ya...
Kota Yogyakarta
to be continued... (baca juga : Keliling Pulau Jawa: Pahit Manit Perjalanan Part 2)
0 komentar:
Posting Komentar