20 Oktober 2013 mungkin adalah
salah satu hari terkelam bagi perekonomian USR (United States of Randika). Saat
Presiden Randika ingin menarik sejumlah uang untuk membiayai kebutuhan negara,
ternyata ada pernyataan dari BDH (Bank Dunia Khayalan) yang berisi “maaf saldo
tidak mencukupi”. Pernyataan ini membuat bingung negara, maka dari itu Presiden
mengirim tim riset negara untuk meneliti masalah ini.
Tim Riset Negara berkesimpulan
bahwa, hambatan mengambil kas negara karena permasalahan sistem. Jadi begini
ceritanya:
Kan kas negara saat ini berjumlah
$USR 68 Milyar, seharusnya masih bisa diambil $USR 50 Milyar lagi karena memang
MPU (Mesin Pengambil Uang) atau di dunia nyata disebut mesin ATM, berkelipatan
$USR 50 Milyar sekali tarik, itulah yang menjadi kebingungan presiden. Selidik punya
selidik ternyata BDH mempunyai peraturan bahwa saldo yang tersisa haruslah
tidak boleh kurang dari $USR 20 Milyar. Jadi kesimpulannya saldo minimal yang
tersisa haruslah $USR 70 Milyar jika ingin mengambil kas negara.
Tetapi alhamdulillah dua
bulan sebelum krisis negara KSE sudah mendatangani proposal bantuan yang diajukan
USR sebesar $USR 600 Milyar per bulan. Belum lagi hutang negara PERPUS terhadap
USR yang belum terbayar sebesar $USR 800 Milyar dan hibah Mama Randika sebesar
$USR 400 Milyar yang belum turun. Jadi yaaa...
Presiden Randika bisa sedikit bernafas lega.
Presiden Randika juga meminta
maaf terhadap rakyatnya karena telah memakai kas negara secara boros sehingga
negara mengalami krisis ekonomi. Ia berjanji untuk kedepannya menggunakan uang
kas negara secara bijak.
Sekian...
0 komentar:
Posting Komentar