Baca juga: AntaraShooting dan Hiking part 1
Jarak dari bawah (jl. Raya tanjungsari) sampai atas (obyek
wisata Cijambu) di plang tertulis 9 KM. Ih waaaaaw.... mau ga mau kami
ber-tujuh harus menaiki kendaraan. Theo dan Randi membawa motor, sehingga Anes,
Reyan dan Amel bisa bisa ikut membonceng, karena motornya hanya dua, alhasil
gue dan Firman naik ojeg.
Perjalanan dari bawah ke atas memakan waktu kurang lebih
setengah jam.Sepanjang perjalanan menuju Cijambu pemandangannya begitu indah. Jalan
yang kami lalui adalah jalan ber-aspal yang di kanan-kiri berupa pemandangan
berbukit-bukit yang dtanami oleh hasil perkebunan warga setempat dan juga
padang rumput. Di sepanjang perjalanan saya mencoba bertanya kepada abang ojek
seputar desa yang kami lewati, ya gue kan journalist wanna be gitu loooh....jadi
ya harus banyak nanya, tidak lupa di sepanjang perjalanan saya mengabadikan
pemandangan dengan Nikon mungilku yang berwana ungu....
Ternyata lokasi yang kami tuju berupa hutan pinus. Ya kurang
lebih kayak di film Twilight gitu lah,, hehe. Dari jalan setapak kami masuk
jauh lebih dalam menuju hutan pinus. Sebelunya motor yang dibawa Theo dan Randi
diparkir dahulu di pinggir hutan karena memang medan tidak memungkinkan, tidak
lupa gue dan Firman masing-masing membayar 15 rb pada tukang ojek.
Di dalam hutan pinus kami melihat banyak pohon pinus (ya
iyalah) dan ada juga sungai kecil. Beberapa diantara kami sempat membasuh muka
dengan air yang mengalir di sungai kecil tersebut. Kami juga melihat beberapa
pengendara motor cross sedang... entah bertanding atau sekadar melintas. Setelah
puas beristirahat, kami melanjutkan masuk ke dalam hutan lebih dalam lagi untuk
mencari lokasi yang tepat untuk shooting. Pencarian menemukan lokasi yang tepat
kami beberapa kali melintasi sungai kecil, kami saling bahu-mambahu untuk
melewati sungai kecil tersebut dengan selamat dan tanpa membasahi sepatu. Kami semua
selamat melintasi sungai kecil tersebut, namun sepatu kami tidak selamat dari
basah.... ya sudah lah ya....
Akhirnya kami menemukan juga padang berumput yang cukup luas
dan menurut kami pas untuk bisa dijadikan lokasi shooting. Dekat dari lokasi
tersebut terdapat sungai kecil. Indah... alami... aaahhh wooow,, itulah yang gue
bisa ungkapkan melalui tulisan tersebut mengenai lokasi ini.
Kami memulai shooting sekitar pukul setengah 2 siang. Pengambilan
gambar dimulai dengan aksi dari Theo. Setelah itu ada beberapa scene yang
diambil. Gue juga ikut jadi figuran loh.. ciyusss? Serius... gue serius...
hahaaha.. senangnya diriku, baru pertama kali neeh diajak shooting.
Selama proses shooting banyak kisah jenaka yang telah kami lakukan. Wah pokonya saat itu tak terdapat duka sedikitpun, hanya ada canda tawa yang tercipta. Oh ya... selama proses shooting dihiasi juga dengan hujan gerimis, untungnya hujan tidak menjadi besar. Hanya gerimis sebentar lalu berhenti, itu merupakan suatu keberuntungan bagi kami.. tidak tahu siapa diantara kami yang ibadahnya paling rajin sehingga membawa keberuntungan kepada kami *yang pasti bukan gue,, hehehe..
Sayangnya shooting dihentikan karena hal yang tidak kami
duga... baterai kamera habis!!!.. ya,,,, terpaksa deh kami hentikan shooting
yang belum selesai ini. diantara kami saling mengeluarkan pendapat dan argumen
demi keberlangsungan selesainya proyek ini. gue berusul agar menginap saja dan
shooting dilanjutkan esok hari, tatapi Firman memprotes dengan alasan esok hari
ada kuliah (sebenernya gue juga ada kuliah sih, tapi sebodo teing ah). Reyan
berusul supaya menggunakan kamera pocket yang gue bawa, kebetulan ada videonya
juga, tapi Anes memprotes kualitas gambarnya akan berbeda dengan sebelumnya.
Theo berusul supaya shooting dilanjutkan di tempat lain karena shooting di
tempat ini tidak memungkinlan untuk hari-hari selanjutnya (ada kuliah dll.),
akhirnya usul Theo yang dipilih dan Arboretum Unpad terpilih sebagai tempat
cadangan shooting.
Biar ga bete kami foto-foto dulu dengan kamera pocket gue..
pake timer... jepret...
to be continue..
0 komentar:
Posting Komentar