Berawal dari SMS teman sesama delegasi indonesia pada AEON
2013, Rio, yang mengatakan bahwa salah satu teman dari delegasi Jepang akan
datang berkunjung ke Indonesia dan bertanya apakah bisa ikut menemani
jalan-jalan selama di Bandung. Tentu aku langsung menjawab “positif”. Karena
aku tahu benar batapa senangnya jika melakukan perjalanan, apalagi melakukannya
sendiri, saat di tempat yang dituju bertemu dengan teman yang siap menemani.
(baca juga: Keliling Pulau Jawa). hal itulah yang akan
kulakukan terhadap salah satu temanku dari Jepang ini.
Kumiko namanya, sebenarnya aku tidak terlalu mengenalnya
saat AEON 2103, kami berbeda kelompok saat itu, dan aku yakin dia juga tidak
mengenalku secara personal. Tapi aku tidak peduli, yang ada di pikiranku saat
itu, aku ingin ikut berpartisipasi menjadi tuan rumah yang baik selama ia di
Indonesia.
Bandung adalah destinasi terakhirnya di Indonesia, sebelum
ia ke Bandung, ia sudah berkeliling kota Jakarta dan Yogyakarta. Yang hebatnya
lagi ialah ia berpergian sendiri dari Jepang, amazing right?
Akhirnya pada kamis malam kami bertemu di rumah makan di
Jatinangor. Saat itu juga ada Dyno dan Rio yang juga delegasi Indonesia dan
juga ada Fadil, salah satu delegasi AEON 2014. Saat itu kami makan malam sambil
me- refresh ingatan kami kembali tentang teman-teman, kejadian menarik selama
AEON 2013 berlangsung. Setelah itu kami merencanakan agenda di hari-hari
berikutnya buat Kumiko karena ia akan tinggal di Jatinangor untuk 3 hari ke
depan, tetapi masalahnya sekarang bukan musim liburan, jadi masing-masing dari
kami punya agenda tersendiri yang harus dikerjakan tiap harinya, jadi mau tidak
mau kami harus bergantian menemani
Kumiko.
Malam ini Kumiko tidur di Andhiany, entah bagaimana ia bisa
tidur di tempat Andhiany, mungkin karena dikenalkan oleh salah satu delegasi
AEON 2013 juga, tetapi keesokan harinya Andhiany akan pulang ke rumahnya di
Jakarta, Sehingga Kumiko ke depannya akan tidur di Kamar Moe, Moe adalah teman
se- Universitasnya Kumiko, ia akan berada disini selama 4 bulan untuk menjalani
internship di kampus Universitas Padjadjaran.
Keesokan harinya aku mengajak Kumiko ke Jembatan Cincin yang
terletak tidak jauh dari Kampus Unpad (baca juga: Jembatan Cincin Jatinangor), hanya berdua saja,
karena teman-teman yang lain ada jadwal kuliah hari ini, sedangkan kebetulan
pada hari itu aku tidak ada jadwal kuliah. Saat di jembatan Cincin, dengan
cukup pengetahuan yang ku punya, aku menceritakan tentang sejarah jembatan tua
ini, ia terlihat tertarik. Tetapi aku hanya bisa menemani sampai jam 9 pagi,
karena aku ada urusan lain di Bandung, jadi aku kembali mengantar Kumiko ke
apartemen Moe.
Sore harinya aku dan Kumiko kembali bertemu, kali ini Dyno
juga ikut serta, kali ini kami ber tiga Alhamdulillah Kumiko cukup senang dengan
lokasi disana. Kiarapayung sebenarnya hanyalah lokasi camping, dan tentunya dikelilingi pohon-pohon rindang, kalo Kumiko
sih nyebutnya natural site.
bergerak menuju perkerkemahan
Kiarapayung yang ditempuh sekitar 15 menit dengan sepeda motor. Malamnya kami kembali bertemu untuk makan malam, kali ini cukup banyak yang datang, ada Rio, Fadil, Dyno, Gia dan tentunya aku dan Kumiko. Kami mengobrol banyak hal saat itu, aku lupa apa saja yang kami obrolkan, tetapi saking asiknya ngobrol, tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, saatnya kami berpisah
Day 2
Hari ini kami berencana mengajak Kumiko ke Bandung dengan
menyewa sebuah mobil, tapi itu baru bisa kami lakukan pada siang harinya,
karena kebanyakan dari kami ada kegiatan pada pagi harinya, terkecuali aku..
hehe. Maka dari itu aku pagi hari ini mengajak Kumiko untuk jalan-jalan santai
di sekitar kampus, dan aku meminta Kumiko untuk turut mengajak Moe juga.
Ini bukan pertama kalinya aku mendapat tamu yang meminta
diajak jalan-jalan di sekitar Jatinangor, beberapa temanku dari luar kota juga pernah kuajak kemari, namun ini pertama kalinya aku mendapat kunjungan dari
temanku dari luar negeri. Kampus selalu menjadi andalanku, aku bersukur sekali
kampus Unpad Jatinangor mempunyai konsep green campus, jadi terdapat banyak
pepohonan rindang di sekitarnya, belum lagi pemandangan Gunung Geulis dan
Manglayang yang mengapit Jatinangor, aku tahu ini tidak pernah gagal memuaskan
pengunjung hehehe..
Saat itu aku mengajak Kumiko dan Moe ke temoat favoritku
jika mengajak turis berkeliling kampus Unpad Jatinangor, yaitu Pusat Studi
Bahasa Jepang yang terletak di Fakultas Ilmu Budaya, Greenhouse yang merupakan
bagian dari Fakultas Pertanian, tidak ketinggalan membeli susu dan yoghurt di
Fakultas Peternakan dan Gedung Rektorat. Tempat-tempat ini unik dan hanya bisa
dijangkau jika berjalan kaki karena rute menuju kesana tidak dilalui angkutan
kampus. Tempat terakhir yang kami kunjungi saat jalan-jalan pagi adalah Menara
Loji yang merupakan bangunan peninggalan Belanda saat zaman kolonial dahulu.
Sebenarnya letak menaro loji diluar lokasi kampus Unpad Jatinangor, walaupun
tidak jauh, tapi menurutku situs tersebut worth it untuk ditunjukan (baca juga
: Menara Loji Jatinangor)
Matahari sudah tepat lurus diatas kepala kami. Kami letih
namun senang. Saatnya aku berpisah dengan Kumiko dan Moe. Kubiarkan mereka
istirahat dahulu karena nanti sore kami ada rencana untuk menikmati malam di
Kota Bandung.
Kuakui kami delegasi Indonesia asal Unpad kurang siap untuk
menyambut Kumiko dan waktunya kurang tepat, sehingga banyak rencana yang dadakan
dan kurang persiapan. Salah satu rencana yang gagal adalah rencana mengajak
Kumiko menikmati malam di Kota Bandung hari ini, ada beberapa alasan yang
menghambat, salah satunya karena pada hari itu cuaca tidak mendukung dan
transportai menuku ke Bandung yang minim.
Akhirnya aku dan Dyno yang paling konsisten menemani Kumiko berunding
tentang acara alternatif yang akan kami lakukan. Setelah berunding, wisata
kuliner tradisional lah yang akan kami lakukan malam ini bersdama Kumiko.
Malam ini merupakan malam terakhir bagi Kumiko erada di
Jatinangor. Alhamdulillah pada malam itu hampir semua teman-teman yang menemani
Kumiko dari awal ia diBandung datang. Tempat yang kami pilih untuk berbincang
santai pada malam itu adalah di Rumah Makan Surabi, tempatnya nyaman,
makanannya unik dan tentu tradisional. Oh ya sebelum sebelum berkumpul, kami
juga sempat membeli makanan tradisional yang lain seperti Tahu Sumedang dan
Martabak.
Aku yakin walaupun malam itu rencana kami melenceng dari apa
yang sudah kami harapkan, tetapi malam ini jauh lebih berkesan. Obrolan kami
jauh lebih seru dari malam-malam sebelumnya. Aku juga tidak lupa untuk memberi
barang kenang-kenangan untuk Kumiko, ia sangat senang dengan hadiahku.
Walau malam itu lebih seru dari malam-malam sebelumya, acara
kami sudahi lebih awal dari biasanya dengan pertimbangan bahwa Kumiko esok pagi
akan menuju Jakarta dan selanjutnya akan pulang ke Jepang.
Benar-benar malam yang indah... aku yakin Kumiko juga
berpikiran sama denganku.
Day 3
Esok paginya dengan menaiki travel, Kumiko menaiki mobil
travel menuju ke Bandung untuk transit dan setelah itu langsung menuju Jakarta.
Aku dan Dyno turut mengantar Kumiko sampai Bandung sementara teman-teman yang
lain tidak bisa ikut karena ada acara lain, sementara Rio akan menyusul dengan
menaiki sepeda motornya.
Sesampainya di Bandung kami masih mempunyai waktu, walau
tidak banyak sebelum akhirnya berpisah. Seperti biasa, kami ngobro
ngalor-ngidul yang seru! Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12 siang,
tiba saatnya travel yang membawa Kumiko ke Jakarta berangkat. Sulit untuk
menggambarkan suasana perasaan kami saat itu, sedih, senang, haru bercampur
menjadi satu, bahkan di saat-saat terakhir, Kumiko bertanya
“apakah aku bisa
tinggal disini lebih lama lagi?”
Pertanyaan itu membuat kami tambah sedih, ingin rasanya kami
menjawab “tentu!” namun pada kenyataannya, ada pertemuan ada perpisahan. Tapi
kami yakin, kami pasti akan bertemu lagi di lain waktu di lain tempat. Aku
yakin itu!
Sayonara Kumiko-san, temanku dari negeri jauh.. jika ada
sumur di ladang, bolehlah kita menumpang mandi, jika ada umur panjang boleh lah
kita berjumpa lagi.
Oh ya, sebelum Kumiko pergi aku juga diberi kenang-kenangan
berupa haduk tradisional dari Jepang dan sepucuk surat. Arigatou gozaimasu
Kumiko... terimakash juga sudah mengunjungi kami.
0 komentar:
Posting Komentar