Keliling Pulau Jawa: Pahit Manit Perjalanan

Senin, 22 September 2014
24 Juni ’14

Akhirnya hari itu tiba, hari yang ditunggu-tunggu selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
Melakukan perjalanan dengan biaya murah/minim atau yang lebih nge-trend disebut backpack-ing adalah salah satu keinginan saya saat mulai mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, bahkan keinginan ini lebih tinggi daripada mendapatkan nilai yang sempurna dalam perkuliahan atau keinginan untuk lulus cepat. Hehe. Mempunyai teman yang tersebar di perguruan tinggi di berbagai kota mungkin menjadi salah satu penguat alasan mengapa saya ingin backpack-ing. Setelah 3 tahun lamanya rencana ini gajadi-jadi karena berbagai hambatan akhirnya di tahun 2014 ini rencana itu kesampean juga.

Dengan budget seadanya saya memutuskan untuk nekat backpacking keliling jawa seorang diri dan agenda yang tidak tentu. Jujur, saya tidak membuat rencana perjalanan atau rencana pengeluaran sebelumnya.
Saya mengontak satu per satu teman saya di setiap kota yang akan menjadi kota tujuan backpacking kali ini, alhamdulillah mereka siap menjadi tour guide gratis dan menyediakan tempat menginap untuk saya :D Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Malang menjadi tempat tujuan saya, tetapi karena ini saya tidak membuat rencana perjalanan secara detail, mungkin ada kota kota lain yang saya akan kunjungi.

Semarang                                                     

Kota yang terkenal akan “Lumpia” ini menjadi kota tujuan pertama saya. Menaiki kereta Menoreh dari stasiun Pasar Senen Jakarta, saya memulai perjalanan. Sebenernya saya hampir saja membatalkan perjalanan ke Semarang karena tidak mendapat tiket yang paling murah untuk menuju kesana, tetapi niat saya dapat mengenyampingkan masalah itu, jadilah saya membeli tiket seharga Rp 195.000, padahal tadinya saya ingin membeli tiket seharga Rp 45.000. itu lebih dari 4 kali lipat, tapi yasudahlah. Saya tidak ingin gelar “Backpacker” ter-pending kembali.


Perjalanan dimulai pukul 8 pagi, ini menjadi berkah bagi saya karena pada perjalanan perjalanan sebelumnya, kereta berangkat selalu pada malam hari, jadi ga bisa liat-liat pemandangan deh. Selama perjalanan pemandangan yang bisa diliat sebenernya kebanyakan hanya sawah-sawah sesekali melintasi perkotaan, tapi karena baru pertama kali naik kereta pas ada matahari jadi ya asik-asik aja. Tapi akhirnya bosen juga sih, dan tertidur selama beberapa jam.

Tidak banyak yang bisa dilakukan di kereta, paling hanya duduk duduk sambil liat pemandangan, modar mandir di gerbong dan ke kamar mandi. Sebenernya bisa lebih meng-asyik-an kalau pintu gerbong boleh dibuka, tapi pada kenyataannya ga boleh, pengen nekat ngebuka tapi takut. Yah daripada ntar kena hukum diturunin dari kereta...

Ada satu kejadian yang bisa dibilang memalukan saat saya dikereta menuju ke Semarang. Jadi saat itu saya tidak sadar meminum minuman orang lain yang duduk dekat saya, kirain itu minum saya. Tetapi setelah beberapa teguk (hampir setengah botol) saya sadar kalau itu bukan minuman saya. Akhirnya saya minta maap dengan malu-malu (dengan memalukan lebih tepatnya) kepada bapak pemilik botol minum yang hampir setengahnya saya habiskan. Bapak itu hanya senyum-senyum (baca: menahan tawa) dan mengangguk. Owh maaan.. what a shame moment!!!


Setelah hampir 7 jam perjalanan, akhirnya saya sampai di Stasiun Semarang Tawang. Setelah menunggu kurang lebih sejam, teman saya semasa SMA dulu menjemput saya. Ini adalah ketiga kalinya saya ke kota ini, tahun lalu saya juga pernah ke kota ini, jadi kota ini sudah tidak asing bagi saya, namun walau begitu belum banyak objek wisata yang saya datangi di kota ini.Pada malam harinya saya diajak melihat keindahan Semarang di malam hari sekaligus wisata kuliner khas Semarang.


Keesokan harinya, sesuai dengan janji teman saya, saya diajak mengunjungi obyek wisata Kota Semarang seperti Lawang Sewu, Kuil Sam Poo Kong dan yang menurut saya paling menarik adalah kompleks candi Gedong Songo. perjalanan kesana memakan waktu kurang lebih sejam, kerena memang letaknya jauh dari pusat kota. Perjalanan yang cukup jauh dan menanjak akhirnya terbayar sesampainya kami sampai disana. Ada beberapa candi disana, dan antara candi satu dengan yang lain jaraknya cukup jauh dan menanjak, sedikit capek memang, namun, udara yang sejuk dan taman-taman disekitar candi dapat menghilangkan rasa lelah itu. Kami selesai mengelilingi kompleks candi
pada saat hari mulai gelap, kami bersiap-siap pulang tapi sebelum itu perut yang mulai keroncongan ini harus segera diisi dan sate kelinci menjadi pilihan saya. Malam itu merupakan malam terakhir saya di Semarang, karena keesokan harinya saya akan meneruskan perjalanan ke kota gudeg, ya... Kota Yogyakarta

to be continued... (baca juga : Keliling Pulau Jawa: Pahit Manit Perjalanan Part 2)

0 komentar:

Posting Komentar