Kamis pagi (4/10), Randika, salah satu mahasiswa Jurnalistik
Fikom Unpad.... stop stoooopp.. tulisan kali ini tidak akan dalam bentuk straight
news, mari kita bahas dengan gaya tulisan yang lebih santai.
Oke dari ulang yaaa...
Di salah satu hari pada bulan
Oktober, kami para mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad pergi untuk tugas lapangan
untuk meliput proses persidangan. Aku termasuk salah satunya. Saat tugas ini
diturunkan, tidak seperti teman-temanku yang lain, mereka terlihat antusias
menerima tugas ini, namun aku langsung berpikir pasti tugas ini akan membosankan.
“buat apa coba, ngeliat orang bersalah yang sedang diadili
dan ga ada hubungannya sama sekali denganku” pikiranku saat itu.
Setelah menentukan hari yang
tepat, akhirnya pada suatu kamis pagi aku bersama beberapa teman beberapa
temanku berangkat ke Pengadilan Negeri Bandung yang terletak di Bandung (ya
iyalah anjrittt).
Saat sampai disana, gedung
pengadilan masih kosong, ya wajar sih saat itu masih pukul 8 pagi. Akhirnya kami
memutuskan untuk keliling dahulu untuk melihat-lihat sekitar gedung pengadilan.
Teman-temanku yang saat itu ikut bersamaku adalah Tiara, Laura, Indra, Deden,
dan Selly.
Di papan jadwal, proses
pengadilan pada hari itu baru dimulai pukul 9 pagi, berarti masih ada waktu
kosong bagi kami sebelum melihat proses pengadilan. Akhirnya kami memutuskan
untuk sarapan dahulu, kecuali aku dan Tiara. Kami berdua hanya duduk di salah
satu bangku panjang dan mengobrol sementara teman kami yang lain pergi untuk
sarapan, tidak lama kemudian datanglah Zulfa,
salah satu teman kami juga di jurusan jurnalistik, ia juga datang untuk tujuan
yang sama dengan kami.
Singkat cerita, persidangan
pertama pada hari itu dimulai pada pukul 10 pagi, padahal di ppan jadwal,
disana ditulis pengadilan pertama seharusnya jam 9 pagi,, ah memang negara ini
memang terkenal dengan budaya ngaret.
Di dalam ruang sidang yang
berukuran... aku juga tidak tahu berapa tepatnya luasnya, lagian kurang kerjaan
banget diitungin. Hehehe. Dalam ruang tersebut dilengkapi dengan pendingin
ruangan, beberapa bangku panjang dan tentunya alat-alat persidangan yang lain. Terlihat
juga beberapa wartawan dari berbagai media yang sepertinya bertujuan yang sama
dengan kami untuk menyaksikan persidangan.
Persidangan akhirnya resmi
dimulai. Agenda hari itu adalah menyaksikan saksian para saksi. Sementara teman-temanku
antusias menyaksikan jalannya persidangan, aku mulai mengantuk. :D Aku memang
tidak begitu tertarik pada saat itu. alhasil aku tidak sepenuhnya mengerti
jalannya persidangan pada hari itu.
Akhirnya... persidangan diakhiri
pukul 12.40 siang. Saat aku keluar ruangan sidang, semakin banyak saja kulihat
teman-temanku. Tentunya merekapun sama tujuannya denganku. Haikal, Ucok, Faisal
juga kulihat disana, mereka teman-teman kelasku. Rencananya sehabis menyaksikan
persidangan kami akan ke stasiun kereta api untuk mengambil foto, itu pun juga
merupakan tugas lapangan kami.
Aku pun berpisah dengan
rombonganku yang pagi tadi berangkat bersama, mereka mau ke tempat lain,
sementara Aku,Haikal, Ucok Faisal akan ke stasiun Hall Bandung, oh ya salah
satu teman kami juga mau ikut walaupun dia tidak ditugaskan untuk tugas ini,
namanya Tiara, dia adalah salah satu rombongan yang tadi pagi berangkat bersama
denganku.
Sesampainya di Stasiun Hall
Bandung kami mencoba untuk masuk ke dalam, namun dihadang oleh petugas karena
kami masuk tidak menggunakan tiket, itu kami lakukan memang karena kami tidak
berniat untuk menggunakan kereta. Sebenarnya kami diperbolehkan masuk asal ijin
dahulu kepada bagian kantor. Karena kami gak mau ribet akhirnya kami menuju
langsung perlintasan kereta berpalang, sebenarnya itu gak diperbolehkan, tapi
kami nekat, yeeah kami memang nekat....
Di rel kereta api kami sembari
menunggu kereta, kami foto-foto dulu dengan pose aneh bin konyol. Agak lama
kami menunggu sampai akhirnya kereta lewat. Kami pun dapat foto yang kami mau,
but... oh wawww mulai turun hujan dan hari pun sudah menjelang malam, kami pun
hampir dipastikan ketinggalan DAMRI yang menjadi angkutan umum paling praktis
untuk menuju ke Jatinangor dari Bandung. Ditambah lagi kami tidak tahu rute
angkutan umum menuju DU (Dipati Ukur) dimana menjadi tempat transit DAMRI. Setelah
tanya sama tukang parkir kami akhirnya mendapat info untuk mendapatkan DAMRI
menuju Jatinangor, untuk mendapatkan DAMRI kami harus ke terminal Leuwipanjang
terlebih dahulu. Lama kami menunggu tetapi DAMRI tak kunjung datang.
Saat menunggu DAMRI jurusan
Jatinangor, Salah satu teman kami, Tiara yang agak konyol namun taat beragama
ini menghilang entah kemana, tidak lama kemudian ia mengirim SMS yang isinya ia
mau sholat dulu, dan ia berpesan kalau DAMRI datang sebaiknya kami(aku beserta
teman2,kecuali Tiara) untuk duluan saja. Dan benar saja, tidak lama setelah aku
membaca SMS dari Tiara, DAMRI pun datang, teman2ku bertanya-tanya bagaimana
soal Tiara. Aku pun menjawab apa adanya, mereka pun aku suruh meninggalkan kami
berdua. Aku tentunya sebagai cowok sejati (*eh ups hehe) gak tega ninggalin
Tiara sendiri,jadi aku putuskan untuk nungguin dia. (konyol ga sih?) (hahaha
enggalah)
Tidak lama setelah itu Tiara pun
mencul entah dari mana, dan bertanya mengapa aku gak ninggalin dia duluan aja
(itu orang kadang emang rada kampret deh, udah gue tungguin malah nanya gitu)
tapi gapapa, aku menjawabnya dengan jujur.
“ya masa gue ninggalin elu sendiri, gapapa lagi nyantai aja
ga ngerepotin kok”nya kira2 aku jawab begitu.
Tapi ada sebagian perasaan yang bilang “ah elu sih pecicilan sih, jadi
ketinggalan DAMRI kan kita” hahaha, tapi aku pure ikhlas kok, gue kan prototipe
cowok sejati gitu looh!!!
Dugaanku ternyata benar, DAMRI
tak kunjung lewat, mungkin tadi adalah DAMRI tarakhir di hari itu. akhirnya
kami memutuskan untuk naik elf, bukan elf peri ya, tapi mobil elf dan turunnya
di Cileunyi, karena elf itu tidak melewati Jatinangor. Sepanjang perjalanan
kita bercakap-cakap untuk menghilangkan rasa bosan dan bete gara2 ketinggalan DAMRI
tadi sore. Kami bercakap-cakap tentang.... ga tau apaan, random banget.
Sesampainya di Cileunyi kami meneruskan dengan angkot
jurusan Semedang, dan drop di Jatinangor...
selesai....... begitulah petualangan ku hari ini.
0 komentar:
Posting Komentar