Antara Shooting dan Hiking part 2

Senin, 03 Desember 2012




Jarak dari bawah (jl. Raya tanjungsari) sampai atas (obyek wisata Cijambu) di plang tertulis 9 KM. Ih waaaaaw.... mau ga mau kami ber-tujuh harus menaiki kendaraan. Theo dan Randi membawa motor, sehingga Anes, Reyan dan Amel bisa bisa ikut membonceng, karena motornya hanya dua, alhasil gue dan Firman naik ojeg.

Perjalanan dari bawah ke atas memakan waktu kurang lebih setengah jam.Sepanjang perjalanan menuju Cijambu pemandangannya begitu indah. Jalan yang kami lalui adalah jalan ber-aspal yang di kanan-kiri berupa pemandangan berbukit-bukit yang dtanami oleh hasil perkebunan warga setempat dan juga padang rumput. Di sepanjang perjalanan saya mencoba bertanya kepada abang ojek seputar desa yang kami lewati, ya gue kan journalist wanna be gitu loooh....jadi ya harus banyak nanya, tidak lupa di sepanjang perjalanan saya mengabadikan pemandangan dengan Nikon mungilku yang berwana ungu....


Ternyata lokasi yang kami tuju berupa hutan pinus. Ya kurang lebih kayak di film Twilight gitu lah,, hehe. Dari jalan setapak kami masuk jauh lebih dalam menuju hutan pinus. Sebelunya motor yang dibawa Theo dan Randi diparkir dahulu di pinggir hutan karena memang medan tidak memungkinkan, tidak lupa gue dan Firman masing-masing membayar 15 rb pada tukang ojek.

Di dalam hutan pinus kami melihat banyak pohon pinus (ya iyalah) dan ada juga sungai kecil. Beberapa diantara kami sempat membasuh muka dengan air yang mengalir di sungai kecil tersebut. Kami juga melihat beberapa pengendara motor cross sedang... entah bertanding atau sekadar melintas. Setelah puas beristirahat, kami melanjutkan masuk ke dalam hutan lebih dalam lagi untuk mencari lokasi yang tepat untuk shooting. Pencarian menemukan lokasi yang tepat kami beberapa kali melintasi sungai kecil, kami saling bahu-mambahu untuk melewati sungai kecil tersebut dengan selamat dan tanpa membasahi sepatu. Kami semua selamat melintasi sungai kecil tersebut, namun sepatu kami tidak selamat dari basah.... ya sudah lah ya....

Akhirnya kami menemukan juga padang berumput yang cukup luas dan menurut kami pas untuk bisa dijadikan lokasi shooting. Dekat dari lokasi tersebut terdapat sungai kecil. Indah... alami... aaahhh wooow,, itulah yang gue bisa ungkapkan melalui tulisan tersebut mengenai lokasi ini.

Kami memulai shooting sekitar pukul setengah 2 siang. Pengambilan gambar dimulai dengan aksi dari Theo. Setelah itu ada beberapa scene yang diambil. Gue juga ikut jadi figuran loh.. ciyusss? Serius... gue serius... hahaaha.. senangnya diriku, baru pertama kali neeh diajak shooting.



Selama proses shooting banyak kisah jenaka yang telah kami lakukan. Wah pokonya saat itu tak terdapat duka sedikitpun, hanya ada canda tawa yang tercipta. Oh ya... selama proses shooting dihiasi juga dengan hujan gerimis, untungnya hujan tidak menjadi besar. Hanya gerimis sebentar lalu berhenti, itu merupakan suatu keberuntungan bagi kami.. tidak tahu siapa diantara kami yang ibadahnya paling rajin sehingga membawa keberuntungan kepada kami *yang pasti bukan gue,, hehehe..

Sayangnya shooting dihentikan karena hal yang tidak kami duga... baterai kamera habis!!!.. ya,,,, terpaksa deh kami hentikan shooting yang belum selesai ini. diantara kami saling mengeluarkan pendapat dan argumen demi keberlangsungan selesainya proyek ini. gue berusul agar menginap saja dan shooting dilanjutkan esok hari, tatapi Firman memprotes dengan alasan esok hari ada kuliah (sebenernya gue juga ada kuliah sih, tapi sebodo teing ah). Reyan berusul supaya menggunakan kamera pocket yang gue bawa, kebetulan ada videonya juga, tapi Anes memprotes kualitas gambarnya akan berbeda dengan sebelumnya. Theo berusul supaya shooting dilanjutkan di tempat lain karena shooting di tempat ini tidak memungkinlan untuk hari-hari selanjutnya (ada kuliah dll.), akhirnya usul Theo yang dipilih dan Arboretum Unpad terpilih sebagai tempat cadangan shooting.
Biar ga bete kami foto-foto dulu dengan kamera pocket gue.. pake timer... jepret...

to be continue..


0 komentar:

Posting Komentar