Alkisah
ada seorang penulis yang tengah menyelesaikan menulis sebuah buku yang terdiri
dari 3 Bab dan setiap Bab terdiri dari 4 sub-bab. Dia mengerjakan menulis buku
tersebut tidaklah sendiri, ia memiliki seorang partner bernama Lauren. Dia
merasa bersyukur atas kehadiran Lauren.
“
setidaknya dia tidak sendirian.” Ujar Sang Penulis dalam hati.
Saat
proses penulisan mulai terasa sedikit menyenangkan, Lauren tiba-tiba memutuskan
untuk berhenti. Sang penulis tidak bisa memaksa Lauren untuk tetap menulis
bersamanya. Sepulang bekerja pada hari terakhir Lauren bersama sang penulis,
penulis sempat mengutarakan maksudnya untuk segera menyudahi tulisannya paling
lambat dua minggu setelah Lauren pergi.
Keesokan
harinya, sang penulis yang masih bersedih atas kepergian Lauren mencoba untuk
tetap tenang dan mempersiapkan kepergiannya sendiri dalam beberapa hari
kedepan.
Poppy
Masih
di hari yang sama, sehari setelah kepergian Lauren. Pintu tempat Sang Penulis
bekerja diketuk oleh seorang gadis bernama Poppy. Poppy ingin bekerja bersama
Sang Penulis, tentu Sang Penulis merasa senang, meskipun tetap berkeinginan
untuk tidak akan menyelesaikan buku yang diamanatkan selesai dalam 3 Bab.
Sehari
bekerjasama dengan Poppy, Sang Penulis dapat menilai bahwa Poppy dapat membawa
suasana baru dalam pekerjaannya. Sebuah perasaan yang tidak dapat dijelaskan,
bahkan bagi diri Sang Penulis sendiri. Dua minggu setelah kedatangan Poppy,
yang mana waktu dua minggu setelah kepergian Lauren, yang berarti pula dua
minggu telah berlalu dan waktu yang diniatkan untuk Sang Penulis meninggalkan
pekerjaannya telah tiba. Namun dalam waktu dua minggu itu pula Sang Penulis
telah menghapuskan niatnya untuk meninggalkan pekerjaannya lebih awal. Sebuah
perasaan yang tidak bisa dijelaskan oleh Sang Penulis itulah yang tidak lain
telah mengubah niatan Sang Penulis untuk tetap bertahan.
Saat
penulisan mulai memasuki Bab ke 2 sub-bab pertama projek penulisan buku
mengharuskan Sang Penulis dan Poppy untuk berpisah untuk sementara sampai
penulisan memasuki bab 2 sub bab ketiga. Itu berarti untuk tiga sub-bab Sang
Penulis dan Poppy bekerja masing-masing.
Tak
terasa proyek penulisan sudah memasuki bab 2 sub bab ketiga.itu artinya Sang
Penulis dan Poppy dapat bertemu kembali. Hari-hari bergulir seperti biasa, Sang
Penulis sudah bertekat menyelesaikan tulisannya sampai akhir, begitu pun dengan
Poppy, dan tentu saja karena Poppy.
Bab
Terakhir
Sebuah
perasaan yang tak terjelaskan dalam diri Sang Penulis semakin menjadi-jadi saat
penulisan di bab terakhir. Semakin kuat
dari hari kehari, bahkan sampai Sang Penulis merasa tersiksa, namun
menikmatinya. Semakin kuat, semakin sakit namun semakin menikmati. Dinikmati,
dihayati,dipahami...
Keputusan
Tak Terduga
Perasaan
yang tak terjelaskan membawa keputusan yang tak terduga.. Buku sudah
terselesaikan, tidak kurang dan tidak lebih dari tiga bab. Sudah seharusnya Sang
Penulis pergi dan melanjutkan kehidupan di tempat lain. Harusnya Sang Penulis
merasa senang, harusnya penulis merasa lega, harusnya penulis berkata.. ini
waktunya! Apakah Sang Penulis merasakan semua itu? Tidak, tidak sama sekali.
Justru perasaan yang berlawanan dari apa yang telah diperkirakan muncul dalam
diri Sang Penulis. Sesak, sedih bahkan berkeinginan untuk menulis beberapa buku
lagi, tentunya dengan Poppy yang mengiringi. Sungguh sebuah perasaan yang tak
terjelaskan.
Bagaimana
dengan Poppy? saat terselesaikan sebuah buku yang terdiri dari tiga bab, belum
bisa membuat Poppy diharuskan untuk pergi. Dia bertanggung jawab menyelesaikan
sebuah tulisan penutup,yang kira-kira panjangnya hanya seperempat bab.
Sang
Penulis menutup mata, memantapkan hati, memfokuskan pikiran. Sebuah keputusan
muncul.. Sang Penulis memutuskan untuk menemani Poppy untuk menyelesaikan
sebuah tulisan penutup.
Sebuah
Perpisahan
Sang
Penulis atau bahkan mungkin sebagian besar orang di dunia ini pasti benci akan
perpisahan dari suatu kejadian menyenangkan dalam hidupnya. Bahkan jika
sekalipun perpisahan itu telah ditentukan dengan pasti baik waktu maupun
tempatnya. Namun tidak ada yang pasti dengan “bagaimana” suatu hal akan terjadi
Sebuah buku berikut dengan tulisan penutup
telah terselesaikan dengan sempurna. Dengan begitu terselesaikan juga pekerjaan
Sang Penulis. Hari itu adalah hari terakhir Sang Penulis menatap mata Poppy.
Mungkin untuk yang terakhir. Sang Penulis sadar ada “jurang” dalam pisahkan mereka, yang mungkin tak dapat
dilalui. Sang Penulis hanya dapat berpasrah kepada Yang Ilahi.
USR Capitol, August 2016
0 komentar:
Posting Komentar