Sang Penulis

Jumat, 26 Agustus 2016


Alkisah ada seorang penulis yang tengah menyelesaikan menulis sebuah buku yang terdiri dari 3 Bab dan setiap Bab terdiri dari 4 sub-bab. Dia mengerjakan menulis buku tersebut tidaklah sendiri, ia memiliki seorang partner bernama Lauren. Dia merasa bersyukur atas kehadiran Lauren.
“ setidaknya dia tidak sendirian.” Ujar Sang Penulis dalam hati.

Saat proses penulisan mulai terasa sedikit menyenangkan, Lauren tiba-tiba memutuskan untuk berhenti. Sang penulis tidak bisa memaksa Lauren untuk tetap menulis bersamanya. Sepulang bekerja pada hari terakhir Lauren bersama sang penulis, penulis sempat mengutarakan maksudnya untuk segera menyudahi tulisannya paling lambat dua minggu setelah Lauren pergi.

Keesokan harinya, sang penulis yang masih bersedih atas kepergian Lauren mencoba untuk tetap tenang dan mempersiapkan kepergiannya sendiri dalam beberapa hari kedepan. 

Poppy

Masih di hari yang sama, sehari setelah kepergian Lauren. Pintu tempat Sang Penulis bekerja diketuk oleh seorang gadis bernama Poppy. Poppy ingin bekerja bersama Sang Penulis, tentu Sang Penulis merasa senang, meskipun tetap berkeinginan untuk tidak akan menyelesaikan buku yang diamanatkan selesai dalam 3 Bab.


Sehari bekerjasama dengan Poppy, Sang Penulis dapat menilai bahwa Poppy dapat membawa suasana baru dalam pekerjaannya. Sebuah perasaan yang tidak dapat dijelaskan, bahkan bagi diri Sang Penulis sendiri. Dua minggu setelah kedatangan Poppy, yang mana waktu dua minggu setelah kepergian Lauren, yang berarti pula dua minggu telah berlalu dan waktu yang diniatkan untuk Sang Penulis meninggalkan pekerjaannya telah tiba. Namun dalam waktu dua minggu itu pula Sang Penulis telah menghapuskan niatnya untuk meninggalkan pekerjaannya lebih awal. Sebuah perasaan yang tidak bisa dijelaskan oleh Sang Penulis itulah yang tidak lain telah mengubah niatan Sang Penulis untuk tetap bertahan. 

Saat penulisan mulai memasuki Bab ke 2 sub-bab pertama projek penulisan buku mengharuskan Sang Penulis dan Poppy untuk berpisah untuk sementara sampai penulisan memasuki bab 2 sub bab ketiga. Itu berarti untuk tiga sub-bab Sang Penulis dan Poppy bekerja masing-masing. 

Tak terasa proyek penulisan sudah memasuki bab 2 sub bab ketiga.itu artinya Sang Penulis dan Poppy dapat bertemu kembali. Hari-hari bergulir seperti biasa, Sang Penulis sudah bertekat menyelesaikan tulisannya sampai akhir, begitu pun dengan Poppy, dan tentu saja karena Poppy.

Bab Terakhir

Sebuah perasaan yang tak terjelaskan dalam diri Sang Penulis semakin menjadi-jadi saat penulisan di  bab terakhir. Semakin kuat dari hari kehari, bahkan sampai Sang Penulis merasa tersiksa, namun menikmatinya. Semakin kuat, semakin sakit namun semakin menikmati. Dinikmati, dihayati,dipahami...

Keputusan Tak Terduga

Perasaan yang tak terjelaskan membawa keputusan yang tak terduga.. Buku sudah terselesaikan, tidak kurang dan tidak lebih dari tiga bab. Sudah seharusnya Sang Penulis pergi dan melanjutkan kehidupan di tempat lain. Harusnya Sang Penulis merasa senang, harusnya penulis merasa lega, harusnya penulis berkata.. ini waktunya! Apakah Sang Penulis merasakan semua itu? Tidak, tidak sama sekali. Justru perasaan yang berlawanan dari apa yang telah diperkirakan muncul dalam diri Sang Penulis. Sesak, sedih bahkan berkeinginan untuk menulis beberapa buku lagi, tentunya dengan Poppy yang mengiringi. Sungguh sebuah perasaan yang tak terjelaskan.

Bagaimana dengan Poppy? saat terselesaikan sebuah buku yang terdiri dari tiga bab, belum bisa membuat Poppy diharuskan untuk pergi. Dia bertanggung jawab menyelesaikan sebuah tulisan penutup,yang kira-kira panjangnya hanya seperempat bab.

Sang Penulis menutup mata, memantapkan hati, memfokuskan pikiran. Sebuah keputusan muncul.. Sang Penulis memutuskan untuk menemani Poppy untuk menyelesaikan sebuah tulisan penutup.

Sebuah Perpisahan 

Sang Penulis atau bahkan mungkin sebagian besar orang di dunia ini pasti benci akan perpisahan dari suatu kejadian menyenangkan dalam hidupnya. Bahkan jika sekalipun perpisahan itu telah ditentukan dengan pasti baik waktu maupun tempatnya. Namun tidak ada yang pasti dengan “bagaimana” suatu hal akan terjadi
Sebuah buku berikut dengan tulisan penutup telah terselesaikan dengan sempurna. Dengan begitu terselesaikan juga pekerjaan Sang Penulis. Hari itu adalah hari terakhir Sang Penulis menatap mata Poppy. Mungkin untuk yang terakhir. Sang Penulis sadar ada “jurang”  dalam pisahkan mereka, yang mungkin tak dapat dilalui. Sang Penulis hanya dapat berpasrah kepada Yang Ilahi.

                                                                                                                    

 USR Capitol, August 2016

                                                                                                                                                -The Federal 01-

0 komentar:

Posting Komentar