The Margalaksana

Kamis, 10 April 2014

KKNM (Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa) adalah suatu program yang dlakukan perguruan tinggi sebagai pengaplikasian tri dharma mahasiswa. Kegiatan KKNM secara garis besar adalah pengabdian kepada masyarakat desa, ya bisa dibilang hidup dan terjun langsung kepada masyarakat desa selama jangka waktu tertentu.

Oke, sudah cukup penjelasan tentang KKNM. Gue baru aja ngikutin program KKNM awal tahun ini. jujur, awalnya gue gak interest banget sama KKNM.

“duh ngapain sih tinggal di desa asing, bersama orang-orang asing, di tempat yang asing.. mending juga liburan sama temen-temen di rumah, atau jalan-jalan kemana kek, buang-buang waktu aja nih KKNM, cepetan kek selesai!!!” itu yang gue pikirkan waktu itu.

Ratusan atau ribuan, tau gue juga ga tau jumlahnya berapa.. dari berbagai fakultas mengikuti KKNM tahun ini. kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang dibagi ke pelbagai desa. Kelompok Gue terdiri dari 18 orang, dari Fakuktas yang berbeda dan... sama sekali ga mengenal satu sama lain.


7 Januari 2014 gue akhirnya berangkat KKNM juga, gue ditempatin di Desa Margalaksana, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Gue sengaja milih Garut sebagai daerah tujuan KKNM gue karena dulu kakek nenek gue pernah tinggal di Garut dan setiap liburan Gue sering main ke Garut, tapi itu dulu.. udah lama banget Gue ga ke Garut, ya seengganya Gue ga buta-buta banget lah sama daerah Garut.

Di Desa Margalaksana kami tinggal di rumah Pak Delit. Ia adalah seorang ketua ormas terkenal di negara ini. and guess what,, rumah gueedeeee pisaaan, belom pernah gue tinggal di rumah segede gitu. Ini bener-bener diluar perkiraan gue. Kirain bakalan tinggal dirumah super sederhana, dengan fasilitas seminim-minimnya. Yaaa lumayan lah ini sebagai hiburan ditengah kegundahan gue di KKNM ini. gue juga ngucapin makasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa temen-temen KKNM gue karena udah survey dan akhirnya memilih tempat ini sebagai tempat persinggahan gue selama sebulan.

Di minggu pertama kami semua masih masa orientasi, mencoba mengenali sesama anggota. Ga susah ternyata bergaul sama mereka, kami semua cepat akrab, nah ini juga yang membuat gue bersyukur banget. Temen-temen baru gue ternyata asik asik, saling menghargai satu sama lain. Dan akhirnya mindset negatif gue sama KKNM berubah 180 derajat. Gue mulai menikmati KKNM ini, gue mulai menikmati setiap detik bersama teman-teman baru gue.

Di minggu kedua dan ketiga kami mulai aktivitas nyata, kami membuat program untuk mengajar ke sekolah-sekolah di sekitar sana, penyuluhan kesehatan ke posyandu setempat sampai memberikan demo masak pengolahan produk makanan kepada ibu-ibu PKK. Diluar dugaan, ternyata semua kegitan itu menyenangkan. Banyak kejadian menarik di minggu minggu ini, sampe gue lupa ada apa aja, karena terlalu banyak, tapi ada satu yang paling gue inget di minggu-minggu “full kegiatan” kami, yaitu saat kami merasakan gempa seusai kami memberikan demo memasak kepada ibu-ibu PKK.

Garut terkenal akan banyaknya tempat wisata alam, tentunya kami juga berencana mengunjungi tempat tempat wisata, jika aktivitas kami sedang lengang kami langsung capcusss jalan jalan. Banyak tempat wisata yang kami kunjungi selama disan, dari berkeliling kota Garut, Curug, sampai Pantai.

Momen liburan yang paling mengesankan menurut gue adalah saat kami semua mengunjungi Pantai Santolo yang terletak di selatan Garut. Perjalanan menuju Pantai Santolo cukup lama ditambah lagi kami duduk berdesakan di mobil. Kami hanya menyewa dua mobil ukuran sedang untuk 18 orang. Secara logika itu bisa jadi perjalanan yang menyebalkan, tetapi diluar dugaan (banyak kejadian diluar dugaan selama KKNM ini) perjalanan ini penuh dengan canda tawa, kami semua sepertinya menikmatinya. Kami memulai perjalanan dini hari dan sampai menjelang siang hari.

Saat itu adalah tertama kalinya gue ke Pantai Santolo, pantainya sih ga bagus bagus amat, tapi karena bersama teman teman yang asik abis, Pantai Santolo menjadi salah satu tempat yang paling berkesan dalam hidup gue.

Puas menikmati ke eksotisan pantai Santolo kami tidak lanjut ke Puncak Derajat, itu adalah tempat pemandian air panas yang terletak di sekitar perkebunan holtikultura. Indah... gila... indah banget sih kalo menurut gue, gue juga saat disana sempet makan di rumah makan yang sambelnya jossss banget. Kami disana tentunya Berendem berendem sembari melakukan permainan sampe malem. Wah udah lama gue ga ngerasain hidup sesemangat itu.

Gak kerasa kami sudah memasuki hari hari terakhir, setiap malem yang gue rasakan adalah ga pengen cepet cepet pagi. Ini berbanding terbalik banget yang pernah gue bayangkan sebelumnya, dulu gue kira semakin mendekati hari-hari terakhir gue makin bahagia pengen cepet cepet selesai. Waktu itu pengen rasanya ngulangin KKNM dari hari pertama lagi L

Yang bikin gue tambah sedih adalah gue harus pulang tiga hari lebih awal karena gue ada acara lagi dan gue ga mungkin ngebatalin.

Akhirnya... tibalah hari terakhir gue di desa Margalaksana. Ini sama sekali ga mudah, ini sama sekali ga menyenangkan, ini absolutely menyebalkan. Gue pamitan ke temen-temen gue, dan gue ga kuasa nahan ini air mata sialan, dan akhirnya gue nangis di depan mereka...

Arif, Jazman, Asti N, Arvin, Niki, Asti A, Atri, Chacan, Uli, Dira, Muti, Irfi, Dhifi, Tari,Wido. Joshua, Ratih.
Terimakasih kalian sudah membuatku nyaman tinggal sebulan bersama kalian....


0 komentar:

Posting Komentar